live long last

Monday, April 27, 2009

Goodbye sweet17



Bye seventeen, and please welcome eighteen..

Seventeen adalah umur yang fenomenal. Kenapa begitu?

Para remaja mengalami masa pendewasaan dimulai dari umur 17. Pertama kali mereka mendapatkan kartu tanda penduduk (KTP) yang berarti pemerintah sudah mengizinkan mereka untuk terjun ke dunia masyarakat tanpa manut orang tua dengan kata lain mandiri.
Para remaja diizinkan membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk mengendarai kendaraan bermotor. Jadi, mereka boleh meninggalkan sepeda ontelnya untuk ke sekolah.
Para remaja pada umur 17 normalnya berada di bangku SMA, jadi kalau umur 17 belum menginjakkan kaki di lantai sekolah SMA atau udah lulus ninggalin SMA, mereka masuk daftar tidak normal (baca : becandee).
Masa SMA didaulat sebagai masa paling indah karena umumnya bagi para remaja selain mendapatkan KTP dan SIM, mereka juga mendapatkan SIP yaitu Surat Izin Pacaran (Eitss jangan kritik dulu ini kan kebanyakan, juga menurut penulis, jadi kalau kalian gak sependapat maap2 ajee yaa).
Seragam putih abu-abu juga menjadi simbol yang tak pernah dilupakan, karena putih abu-abu adalah seragam sekolah terakhir bagi remaja. Setelah lulus SMA mereka akan bebas dari seragam sekolah. Seperti sebuah warisan turun temurun, acara coret menyoret baju seragam putih abu-abu pun dilakukan, berdalih sebagai kenang-kenangan sebuah baju seragam yang mungkin bagi sebagian remaja akan di pajang di dinding kamar, di laminating, di simpan rapi atau gak tau mau di apain baju seragam yang penuh coretan hasil karya anak bangsa itu.

Pembahasan menarik lainnya adalah tentang kenakalan umum khas remaja biasanya dilakukan di bangku SMA, para remaja sedang tertarik mencoba hal yang belum pernah dia coba. Oleh karena itu, lingkungan berperan penting dalam masa ini, di nilai remaja masih labil dan tumbuh mengikuti arus disekitarnya.
Terlihat was-was saat melewati masa SMA, khawatir salah memilih pergaulan dll dsb dst. Akan tetapi, dibalik kenakalan-kenakalan yang terjadi terdapat banyak cerita indah yang dialami pada masa SMA. Salah satunya, Cinta Pertama..

Cinta pertama umumnya terjadi di bangku SMA, dimana pertama kali para remaja pergi kencan atau bahasa gaulnya nge-date dengan orang yang disukai (baca : gebetan) entah itu nonton bioskop bareng, makan bakso di dekat sekolah bareng, pulang bareng, berangkat sekolah bareng (si cowok jemput pagi-pagi ke rumah si cewek, yang biasanya remaja cowok susah bangun pagi tapi kali ini subuh-subuh udah mandi, gak mau kalah, remaja cewek pun lama dandan di depan kaca cuma untuk terlihat cantik di hadapan sang cowok pada pagi hari) *so sweet*
Pasti kalian semua punya kisah "cinta pertama" masing-masing, umumnya terjadi di bangku SMA (bisa juga sebelum SMA udah nemuin atau bahkan sampe lulus SMA pun belum punya kisah "cinta pertama"). Cinta pertama sering disebut cinta monyet. Kenapa di sebut cinta monyet? Karena waktu lagi berduaan, mereka terlihat malu-malu, senyum senyum sambil nunduk, garuk-garuk kepala ala monyet padahal tuh kepala sebenernya gak gatel.
Masa SMA umumnya masa yang akan terus di kenang dan mempunyai kisah unik yang gak akan di dapati di masa-masa lainnya. Statement diatas di perkuat oleh lagunya Chrisye, gini nih liriknya
"tiada masa paling indah, masa-masa di sekolah, tiada kisah paling indah, kisah kasih di sekolah"
. Lagu ini betul-betul benar adanya, karena pada masa sekolah kita bertemu dengan teman-teman, sahabat, pacar, dan guru hampir setiap hari (baca : 6 kali dalam seminggu), darisitu kita lebih mengenal jauh sosok orang-orang yang berada di sekolah. Kalau di bangku kuliah kita bertemu hanya saat ada mata kuliah yang sama, atau jika beruntung bertemu di gedung kampus itupun frekuensinya bisa sangat jarang sekali kalau kamu termasuk mahasiswa kupu-kupu (baca : kuliah pulang - kuliah pulang).
Di SMA, kita bisa ketemu pujaan hati yang bahasa kerennya gebetan sampe bosen. Di bawah ini beberapa contoh perilaku khas remaja yang lagi terbius cinta monyet :
1. Datang pagi-pagi ke sekolah biar cepet ketemu di kelas setiap harinya, atau bagi yang tidak sekelas akan lewat di depan kelas gebetan padahal itu akan memperjauh jarak menuju kelasnya.
2. Mencuri-curi waktu untuk lewat di depan kelas gebetan saat jam pelajaran dengan alasan ke guru mau ke Toilet.
3. Menciptakan kebetulan-kebetulan ketemu di koridor/kantin sekolah padahal kamu hapal kebiasaan gebetanmu dan kamu juga tau persis dia akan lewat di koridor/ nongkrong di kantin sekolah itu setiap harinya.
4. Curi-curi pandang saat pelajaran olahraga, diam-diam memperhatikan dia dari jauh.
5. Pada jam pulang, semua kelas sudah sepi, kamu masuk ke kelasnya hanya untuk melihat apa sih isi kolong meja gebetanmu itu, dan saat tak sengaja kamu menemukan kertas hasil ulangannya yang jelek kamu cuma geleng-geleng kepala sambil senyum-senyum sendiri.
6. Dan dengan gaya khas remaja, mereka akan cerita (baca : curhat) ke teman sebangkunya atau teman geng-nya dengan girang hanya untuk memberitahukan kalau saat istirahat tadi kamu gak sengaja papasan dengan gebetanmu di tangga sekolah dan demi menyenangkan diri sendiri kamu bilang juga gebetanmu melirik kearahmu padahal mungkin saja dia melirik ke halaman sekolah yang letaknya persis dibelakangmu (baca : geer).

Sekilas cinta monyet yang menjadi kenangan di umur 17. Saat memasuki umur 18 tahun gaya khas remaja perlahan-lahan sedikit demi sedikit mulai memudar berganti dengan kedewasaan dari cara berpikir juga tingkah laku.

Begitu lekatnya hingga 17 pun sering di bumbui dengan kata sweet di depannya.

Celoteh panjang yang gak penting di atas sebenernya cuma mau mewakili rasa berat meninggalkan segala kenangan indah dan tak terlupakan di umur 17 yang masih bejibun banyaknya. Dan rasa senang menyambut kedewasaan di umur 18. Terima kasih ya ALLAH karena udah ngasih kesempatan buat nyicipin masa-masa sweet17, semoga 18 19 20 dan so on bakal jadi lebih sweet lagi.. Aminnnnnn :)

The last sentence for this article is..
Sadly, i wanna say bye to my sweetseventeen and happily, please welcome my eighteen. Be sweeter than 17 yaaa .. :DD